PUSAT PENDIDIKAN PELATIHAN PRAMUKA DEWA RUCI TEGAL

 

Gambar logo Pusdiklatcab Tegal (Pusat Pendidikan dan Latihan Kepramukaan Cabang KabTegal) Dewa Ruci

Dukuhturi, bagi jajaran pembina pramuka mungkin istilah dewa ruci bukan hal yang asing, karena jajaran pembina di gugus depan idealnya tentu telah mengikuti kursus pembina pramuka, entah itu dasar ataupun lanjutan. Kursus pembina pramuka yang paling dasar adalah KMD (Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar) sedangkan kursus pembina pramuka tingkat lanjutan dikenal dengan KML(Kursus Mahit Lanjutan). KMD dan KML ini penyelenggaranya adalah pusdiklatcab. 
Pusdiklatcab atau Pusat Pendidikan dan Pelatihan Cabang Kab. Tegal merupakan bagian integral dari kwartir cabang yang memiliki fungsi sebagai wadah dan pelaksanan pendidikan dan pelatihan kepramukaan guna meningkatkan mutu dan jumlah anggota pramuka. 

JIWA KORSA

PENGERTIAN JIWA KORSA 

(di rangkum oleh Teguh Prasetyo-Ank.!)

Istilah jiwa korsa merupakan Istilah dalam suatu korp kemiliteran. Jiwa korsa mampu memnumbuhkan semangat kebersamaa, Jiwa korsa mampu menumbuhkan kesadaran tentang kesatuan dan persatuan. Jiwa korsa menumbuhkan kesadaran akan pentingnya kebersamaan dan kesetiaan atau loyalitas.  Dalam Kesatuan Kebanggaan kita Pasgabirawa, Jiwa Korsa sangatlah memegang peranan penting. Karena dengan jiwa korsa kita satu, bahu membahu membina diri, membekali diri, supaya menjadi insan yang bermanfaat bagi sesama sesuai falsafah buah nyiur dalam kepramukaan. Dimana buah nyiur merupakan buah yang serba guna, dari ujung atas hingga akar semua berguna. Yang artinya bahwa penanaman kesadaran rasa kesetiaan, rasa memiliki dibutuhkan untuk mendukung terbinanya pribadi pribadi unggul yang berguna bagi sesama.
Untuk lebih memahami berikut kami paparkan rangkuman dari berbagai sumber tentang jiwa korsa.

Rapl Linton dalam bukunya (THE STUDY OF MAN) mengatakan bahwa L’ESPRIT DE CORPS adalah THE DEVELOPMENT OF CONSIOUNESS, AFEELING OF UNITY. Jiwa korsa adalah semangat keakraban dalam korps atau corps geest. Jiwa korsa adalah kesadaran korps, perasaan kesatuan, perasaan kekitaan, suatu kecintaan terhadap perhimpunan atau organisasi. Tetapi kebanggaan itu secara wajar, tidak berlebihan, tidak membabi buta.

Sedangkan Staplekamps jr. Le luit derat dalam tulisan berjudul corps geest (demilitaire spectator, 1952) mengemukakan bahwa pengertian jiwa korsa terdiri dari faktor – faktor :

  • Rasa hormat, rasa hormat pribadi dan rasa hormat pada organisasi/korps.
  • Setia. setia kepada sumpah, janji dan tradisi kesatuan serta kawan – kawan satu korps.
  • Kesadaran. Terutama kesadaran bersama, bangga untuk menjadi anggota korps.

TIDAK MEMENTINGKAN DIRI SENDIRI DAN SIAP BERKORBAN UNTUK KEPENTINGAN YANG LEBIH BESAR.

mungkin jiwa korsa ini seperti konsep ashabiyah-nya ibnu khaldun (1332-1406) dalam bukunya yang terkenal muqadimah yang diartikan sebagai rasa senasib sepenanggunngan, perasaan solidaritas, semangat kesatuan (korps), kesadaran kolektif dsb-nya.

Jiwa korsa yang kuat tidak mudah padam selama didalam korps. Di dalam jiwa korsa terkandung di dalamnya loyalitas, merasa ikut memiliki, merasa bertanggung jawab, ingin mengikuti pasang surut serta perkembangan korps-nya. Seorang yang memiliki jiwa korsa tinggi pasti penuh inisiatif, tetapi tahu akan kedudukan, wewenang dan tugas-tugasnya.

Jiwa korsa yang murni dan sejati akan menimbulkan sikap terbuka menerima saran dan kritik, tidak membela kesalahan tetapi justru mengusahakan sesuatu pada proporsi yang sebenarnya. Mau menegur atau memperbaiki sesama warga korps yang berbuat tidak baik dan bukan menutupi kesalahanya, dan berani mawas diri. Dan mengenai loyalitas perlu diartikan lebih luas disamping kepada korps, loyalitas mengandung pengertian pula bahwa apa yang diperbuat harus memberikan manfaat atau kebaikan dimanapun ia berada.


PERANAN JIWA KORSA

Jiwa korsa bukan hanya penting dikalangan militer saja, tetapi juga diorganisasi manapun. Jiwa korsa yang baik akan menciptakan disiplin ketertiban, moril dan motifasi, tentu saja juga akan meningkatkan ketrampilan profesinya, karena merasa malu apabila tidak mampu. Seorang anggota korps yang benar-benar memiliki jiwa korsa yang tinggi akan menunjukan penampilan yang gagah (tidak loyo dan merendahkan semangat), berani dan segala tingkah lakunya selalu terpuji, karena jiwa korsanya itu telah jadi stimulan untuk menjaga nama baik korpsnya. “ SEORANG YANG INGIN MEMPEROLEH PENGERTIAN YANG MENDALAM MENGENAI DASAR-DASAR ILMU MEDAN HARUS MENGERTI L’ESPRIT DE CORPS “ (VON CLAUSEWITZ). Jiwa korsalah yang menimbulkan semangat, keberanian dan tekad dlam menghadapi medan perang.


MEMBINA JIWA KORSA

Jiwa korsa dapat timbul dari dalam maupun dari luar kessatuan sendiri, namun prosesnya perlu ditumbuhkan melalui pendidikan, kegiatan latihan, penyuluhan dan efektifnya komunikasi. Pengembangan kesadaran korps pada dasarnya saha menimbulkan kesatuan psikologis dan emosional yang memungkinkan timbulnya reaksi emosional yang wajar dan membuat individu bersedia mengorbankan kepentingan pribadinya demi kepentingan kolektif dan melakukan pekerjaan-pekerjaan tanpa diawasi. Membina jiwa korsa hakekatnya membina feeling karena ada sisi irasionalnya, tetapi perancangan rasional dan romantik. Kerasionalan tersebut untuk mencegah agar tidak tergelincir kedalam iklim romantisme (contoh nazi jerman dan fasis itali dsb.) jika membela dan menghormati dengan hikmat simbol misalnya, sebenarnya perbuatan irasional, sebab jika dirasionalkan maka yang dihormati hanya sepotong kain. Tetapi itu dilakukan sebagai sarana pembinaan semangat. Sejarah gemilang korps, benda-benda bersejarah, riwayat anggota yang mengesankan dan prestasi anggota dapat merupakan sarana pembina jiwa korsa. Disamping itu peranan tradisi-tradisi korps, pembinaan disiplin, penampilan-penampilan yang khas akan menumbuhkan jiwa korsa, sebaliknya terciptanya jiwa korsa yang tinggi akan meningkatkan disiplin, pengabdian dan kerja keras. Tidak boleh dilupakan pula lagu-lagu korps yang bersemangat dan semboyan-semboyan serta motto korps. Yang perlu ditekankan adalah didalam membangun jiwa korsa korps harus dijaga jangan sampai menuju chauvinisme. Jiwa korsa tidak bersifat tertutup seperti orang-orang chauvinisme tang tidak mau tahu sesuatu yang datang dari luar korpsnya. Orang-orang chauvinisme selalu berprasangka bahwa yang lain itu jelek dan hanya merekalah yang baik,yang jempolan, yang jagoan, sehingga tidak ada usaha mawas diri. Jika takabur, sombong, yang demikian itu akan menjadi benih kehancuran.

Untuk membina dan memelihara moral tinggi dan semangat korps, ada tulisan dari Dr. Willem A.cohen yang memesankan kepada atasanya:

“BERI KESEMPATAN ORANG LAIN BERPRESTASI,BERSIKAP RIANG GEMBIRA, KETAHUILAH APA YANG TERJADI DAN AMBILAH TINDAKAN, BERIKAN TELADAN PRIBADI, PERTAHANKAN INTEGRITAS PRIBADI, BINALAH SALING PERCAYA DAN PUSATKAN PERHATIAN PADA SUMBANGAN BUKAN PEROLEHAN PRIBADI DAN DORONGLAH SETIAP ORANG BERBUAT SAMA“.

Jiwa korsa sangatlah penting dan perlu dipelihara, namun harus secara wajar, tidak berlebihan, dan tidak dalam arti sempit. Dalam jiwa korsa harus diwaspadai bibit-bibit chauvinisme yang merupakan kecintaan atau solidaritas yang tidak proporsional. Pedoman yang perlu dimainkan atara lain “BERIKAN SEMUA YANG BISA KAU BERIKAN “ dan bukan “ DAPATKAN SEMUA YANG BISA KAU DAPAT “

sumber : https://korpri.slemankab.go.id/jiwa-korsa.slm

MAKNA LOGO PASGABIRAWA


 

PASGABIRAWA adalah Pasukan Penggalang Bhirawa yang artinya Tangguh.

Pasukan ini merupakan pasukan penggalang khusus Gudep Sturi (Pasukan Inti) yang beranggotakan penggalang2 pilihan yang telah melalui seleksi dan berbagai tempaan kepramukaan, dan memiliki keahlian dan kecakapan khusus tekpram maupun pepram.
Makna dan lambang PASGABIRAWA
tiga bintang = Tri Satya
10 bulu sayap 5 dikanan 5 dikiri = dasa darma kita
roda gigi = melambangkan dewan kerja artinya pasukan pasgabirawa adalah pasukan penggalang yang siap bekerja dalam berbagai even kepramukaan dalam rangka ikhlas bhakti bina bangsa.
tunas kelapa = melambangkan organisasi kita yaitu Pramuka.
tenda = melambangka pengembaraan
siluet srigala = regu kebanggaan pasukan penggalang khusus putra di gudep Sturi sebagai simbol ketangguhan
mawar = regu kebanggaan pasukan penggalang khusus putri di gudep sturi sebagai simbol kharisma.
Teguh Prasetyo, Indah Syafaatul Maula dan 8 lainnya
5 kali dilihat
Suka
Komentari